Home / News / Strategi Ketenagakerjaan Indonesia 2025–2029: Bonus Demografi & Ekonomi Hijau

Strategi Ketenagakerjaan Indonesia 2025–2029: Bonus Demografi & Ekonomi Hijau

Training Indonesia | 02 June 2025

Indonesia tengah memasuki masa penting dalam sejarah ketenagakerjaannya. Periode 2025 hingga 2029 akan menjadi penentu bagi masa depan pembangunan ekonomi nasional. Bonus demografi, perkembangan teknologi, dan transisi ke arah ekonomi hijau menciptakan tantangan sekaligus peluang besar. Artikel ini membahas strategi ketenagakerjaan nasional berdasarkan Outlook Ketenagakerjaan Indonesia 2025–2029 (Kemnaker, 2024). 

 


 

1. Bonus Demografi: Peluang Emas yang Perlu Dikelola 

Bonus demografi adalah kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar dibandingkan non-produktif. Indonesia diperkirakan akan mencapai puncak bonus demografi pada 2035–2040. Pada 2029, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) diproyeksikan naik menjadi 72,25%, dan pengangguran terbuka turun ke 4% (Kemnaker, 2024). 

Namun, tantangan muncul dari ketimpangan kualitas tenaga kerja dan kesenjangan wilayah. Tingkat pendidikan rendah, serta minimnya keterampilan digital dan vokasi menjadi hambatan utama. 

 


 

2. Transformasi Digital dan Dampaknya terhadap Dunia Kerja 

Ekonomi digital Indonesia berkembang pesat dengan proyeksi kontribusi mencapai Rp15.000 triliun terhadap PDB pada 2045. Ini menciptakan pekerjaan baru seperti analis data, AI engineer, dan pengembang perangkat lunak. 

Namun, model kerja fleksibel seperti gig economy—yang diwakili oleh platform seperti Gojek—membutuhkan perlindungan sosial yang lebih kuat. Kurangnya regulasi dan jaminan sosial bagi pekerja informal menjadi isu penting. 

 


 

3. Peluang dan Tantangan Pekerjaan Hijau 

Transisi energi hijau Indonesia menargetkan pengurangan emisi hingga 41% pada 2030. Hal ini membuka peluang terciptanya hingga 3,2 juta pekerjaan hijau pada 2050. Namun, saat ini hanya 0,63 juta pekerja yang memiliki keterampilan ramah lingkungan. 

Sektor potensial mencakup pembangkit listrik tenaga surya, agribisnis berkelanjutan, dan daur ulang limbah. Pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi hijau menjadi kunci agar tenaga kerja mampu bersaing. 

 


 

4. Hilirisasi Industri: Meningkatkan Nilai Tambah dan Lapangan Kerja 

Kebijakan hilirisasi seperti pada sektor nikel berhasil meningkatkan nilai ekspor hingga USD 29 miliar pada 2022 (dari USD 3 miliar di 2017). Program ini menciptakan ribuan lapangan kerja, terutama di Sulawesi dan Maluku. 

Namun, industri hilir membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian tinggi seperti otomasi pabrik, pengolahan mineral, dan kontrol kualitas berbasis teknologi. 

 


 

5. Strategi Nasional Ketenagakerjaan 2025–2029 

Strategi disusun dalam empat pilar utama: 

5.1. Pemanfaatan Bonus Demografi 

  • 2025: Pelatihan vokasi digital untuk 50.000 peserta. 

  • 2026: Platform daring pelatihan kerja. 

  • 2027: Sertifikasi gratis bagi perempuan. 

  • 2028: Simulasi pelatihan AI & VR. 

  • 2029: Evaluasi dan pelatihan berkelanjutan. 

5.2. Transformasi Digital dan Literasi Teknologi 

  • 2025: Literasi digital untuk 100.000 peserta. 

  • 2026: Integrasi kurikulum digital. 

  • 2027: Pelatihan AI dan IoT. 

  • 2028: Inkubasi startup lokal. 

  • 2029: Kontribusi digital ke PDB naik ke 15%. 

5.3. Transisi Ekonomi Hijau 

  • 2025: 5 pusat pelatihan tenaga kerja hijau. 

  • 2026: Pelatihan 10.000 pekerja energi bersih. 

  • 2027: Transisi pekerja sektor fosil. 

  • 2028: 50.000 pekerjaan hijau. 

  • 2029: 10% tenaga kerja aktif di sektor hijau. 

5.4. Kesiapan Menghadapi Hilirisasi 

  • 2025: Pelatihan 5.000 tenaga kerja smelter. 

  • 2026: Pengembangan kawasan ekonomi khusus. 

  • 2027: Implementasi AI dalam proses hilir. 

  • 2028: Nilai ekspor naik 15%. 

  • 2029: 50.000 pekerja siap industri hilir. 

 


 

Strategi ketenagakerjaan Indonesia 2025–2029 menunjukkan arah kebijakan yang terintegrasi: memanfaatkan demografi, teknologi, energi hijau, dan hilirisasi. Jika dijalankan konsisten, Indonesia tidak hanya akan keluar dari middle-income trap, tetapi juga menjadi negara dengan daya saing tinggi. 

Strategi ketenagakerjaan Indonesia 2025–2029 menunjukkan arah kebijakan yang terintegrasi: memanfaatkan demografi, teknologi, energi hijau, dan hilirisasi. Jika dijalankan secara konsisten, Indonesia tidak hanya akan keluar dari middle-income trap, tetapi juga menjadi negara dengan daya saing tinggi di kawasan Asia. 

Ingin meningkatkan keterampilan kerja Anda sesuai dengan tren masa depan? Kunjungi training-indonesia.org untuk mengikuti program pelatihan bersertifikasi di bidang digital, hijau, dan industri hilir! 

 


 

Daftar Pustaka 

Related News

Cultural Leadership in Indonesia: Managing Power Distance & Collectivism for Effective Leadership

Leadership in Indonesia presents distinct challenges shaped by deeply rooted cultural values. To lead effectively, managers must understand how national culture impacts leadership practices—particular

Source: Training Indonesia Posted: 10 June 2025

Kepemimpinan Kultural Indonesia: Strategi Atasi Jarak Kekuasaan & Kolektivisme untuk Manajemen

Kepemimpinan di Indonesia menghadirkan tantangan tersendiri yang dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang mendalam. Untuk memimpin secara efektif, manajer harus memahami bagaimana budaya nasional.

Source: Training Indonesia Posted: 10 June 2025

Indonesia’s Employment Strategy 2025–2029: Embracing Demographic and Green Transitions

Indonesia is entering a critical phase in its employment trajectory. Between 2025 and 2029, the country will navigate the complex intersection of demographic opportunity, digital transformation.

Source: Training Indonesia Posted: 02 June 2025

Green Jobs and Indonesian Youth: Between Hope and Challenges

In the face of the climate crisis and the transition toward a green economy, environmentally friendly jobs—commonly referred to as Green Jobs—have garnered global attention.

Source: Training Indonesia Posted: 27 May 2025

Green Jobs dan Anak Muda Indonesia: Antara Harapan dan Tantangan

Pekerjaan Ramah Lingkungan Semakin Dilirik Anak Muda Dalam menghadapi krisis iklim dan transisi menuju ekonomi hijau, pekerjaan ramah lingkungan atau yang dikenal sebagai Green Jobs

Source: Training Indonesia Posted: 27 May 2025